Catatan Perjalanan Budapest (Bagian 1)

Alhamdulillah pesawat KLM yang kutumpangi mendarat dengan selamat pagi ini di Bandara Schipol Amsterdam. Udara dingin dengan suhu sekitar 5 derajat celsius sudah mulai terasa ketika keluar dari pesawat menuju ruang tunggu. Karena sedang musim dingin, walaupun sudah pagi matahari belum juga menyapa. Empat kali ke sini, baru sekali ngerasain musim panas.

Perjalanan ke Eropa ditempuh sekira 13-15 jam. Untungnya program in flight entertainment di bisa mengusir rasa jenuh di udara. Tadi saya sempat nonton tiga film dan beberapa program TV on demand, sisa waktu saya habiskan dengan tidur, mengobrol dan berdoa, sempat ga bisa tidur juga tadi karena pesawat mengalami banyak turbulensi di atas wilayah India dan Laut Bengal selama kurang lebih dua jam.

Begitu tiba di Schipol, antrian panjang untuk pemeriksaan imigrasi menunggu. Dari imigrasi mesti jalan jauh lagi ke gate C10 tempatku menunggu pesawat KLM lainnya yang akan mengantarku ke Budapest. Untungya di sisi kanan dan kiri banyak toko dutyfree dengan aneka macam jualan yang menarik. Tiga jam transit di Schipol tidak terasa karena sibuk menjelajahi toko dutyfree ini. lumayan buat cuci mata, ga mesti belanja kan.

Berbeda dengan waktu transit di Kuala Lumpur tadi, di Schipol agak susah nyari akses internet gratisan. Banyak channel wifi yang saya coba namun beberapa harus bayar dan beberapa lagi gagal connect. Untuk mengontak Thia di Makassar, saya coba nelpon walau roaming. Untuk ngobrol 1 menit 16 detik aja, pulsa udah kesedot 48 ribu rupiah. Ga lama kemudian saya menerima telepon dari Jakarta, selama 2 menit 11 detik, pulsaku kesedot lagi 61500 rupiah. bangkrut deh... 

0 Komentar