Catatan Perjalanan Budapest (Bagian 4)

Alhamdulillah meeting hari kedua selesai lebih cepat. Setelah makan siang, tuan rumah telah menyiapkan sightseeing tour buat kami yang tidak terlibat dalam Steering Committee Meeting. Tidak seperti biasanya, cuaca saat itu cukup cerah walaupun tetep dingin, sangat sempurna untuk jalan-jalan. Tujuan kami hanya beberapa lokasi di sekitar istana, beberapa lokasi wisata tersebut bahkan bersebelahan dengan hotel dan tempat meeting.
Photobucket
berkumpul sebelum memulai tour

Pukul dua siang tepat kami berkumpul di depan Collegium Budapest, tempat kami meeting. Tour guide kami pertama kali menjelaskan bahwa gedung yang kami gunakan untuk meeting tersebut dibangun tahun 1873, merupakan salah satu gedung bersejarah di Budapest dan termasuk UNESCO a World Heritage Preservation Site. Dari situ kami melanjutkan perjalanan ke Fisherman’s Bastion yang berjarak sekitar 50 meter dari Collegium Budapest. Fisherman’s bastion ini persis di belakang hotel Hilton tempatku menginap. Masuk ke Fisherman’s bastion di musim dingin gratis, tapi kalo musim panas katanya harus bayar, karena puncak turis datang ke Budapest saat musim panas.

Photobucket
di fisherman's bastion

Fisherman’s bastion yang didirikan awal abad 19 ini merupakan salah satu landmark di Budapest. Dari sini kita bisa melihat pemandangan indah ke Sungai Danube dan hamparan gedung-gedung tua di bagian timur kota Budapest. Gedung Parlemen yang terletak di seberang Sungai Danube terlihat sangat jelas dari tempat ini. Dari Fisherman’s Bastion kami pindah ke Matthias Church yang letaknya di samping kiri Hotel Hilton. Gereja Neo-Ghotic Coronation yang cukup besar ini pertama kali dibangun oleh Raja Bela IV pada abad pertengahan (sekitar tahun 1225) dan dibangun kembali pada tahun 1896. Nama gereja ini terinspirasi dari Matthias Corvinus, seorang raja Hungaria di zaman Renaisans yang cukup terkenal. Saat ini beberapa bagian luar gereja nampak sedang direnovasi. Menurut sang tour guide, renovasi yang dilakukan terhadap bangunan-bangunan tua di Budapest tidak boleh merubah struktur atau bentuk yang asli, paling cuma menggati  cat atau ganti atap saja,  jadi masih terjaga keasliannya...

Photobucket
Gereja Matthias

Dari Gereja Mathhias, kami menyusuri jalan menuju Royal Palace, pemandangan tidak kalah indahnya. Royal Palace yang dibangun abad ke-15 silam awalnya merupakan Istana Raja Hongaria, namun saat ini sudah beralih fungsi menjadi museum nasional yang menyimpan koleksi peninggalan sejarah terbanyak di Hongaria. Di samping Royal Palace terdapat Istana Alexander yang pada zaman kerajaan menjadi tempat tinggal perdana menteri Hongaria. Gedung yang dibangun pada awal tahun 1800 tersebut saat ini menjadi Kantor Presiden Hongaria. Nyaris ga percaya kalo tuh kantornya presiden, karena saya tidak melihat ada penjagaan ketat sama sekali.

Photobucket
Royal Palace tampak belakang

Photobucket
Royal Palace tampak depan
Sayangnya Royal Palace merupakan tempat berakhirnya tour hari itu. Karena jam baru menunjukkan pukul 3 sore, saya mengajak pak Ahmad MD dari Malaysia tuk berpetualang sendiri... gayung bersambut, pak Ahmad juga tertarik untuk menjelejahi kota yang very beautiful ini. Dari Royal Palace kami memandang ke bawah bukit sambil menentukan rute jalan kaki yang akan kami tempuh. Kami memutuskan akan jalan turun ke Chain Bridge, lalu ke Gedung Parlemen dan terakhir ke Basilica. Ketiga lokasi wisata tersebut dapat terlihat jelas dari Royal Palace.

Photobucket
Chain Bridge dan Basilica tampak dari Royal Palace

Kami pun menyusuri anak tangga menuruni bukit menuju Chain Bridge atau orang di sini menyebutnya Szechenyi Lanchid. Sebenarnya dari area istana menuju Chain Bridge dan sebaliknya ada angkutan bus. Atau bisa juga naik funicular, semacam lift jadul. Tapi sepertinya lebih asyik jalan kaki karena setiap saat bisa mampir mengambil gambar dari angle yang kita mau.

Photobucket
funicular

Setelah jalan menuruni bukit sekitar 10 menit, akhirnya sampai juga di Chain Bridge. Jembatan ini merupakan jembatan pertama di Budapest yang dibangun pada tahun 1839-1849 dan menjadi simbol penggabungan kota Buda dan Pest menjadi Budapest pada tahun 1885. Jembatan bergaya klasik ini panjangnya 380 meter. Di ujung jembatan di wilayah Buda ada terowongan yang membelah bukit dan menghubungkan wilayah Buda dan Pest, jadi ga musti ikutan naik ke bukit. Sedangkan di ujung jembatan wilayah Pest ada Istana Gresham yang dibangun pada tahun 1907 dan saat ini berfungsi sebagai hotel Four Season. Jembatan ini pernah hancur pada tahun 1940-an saat kota Budapest dilanda perang.

Dari Chain Bridge berjalan sekitar 15 menit menuju Gedung Parlemen yang letaknya di tepi sungai Danube. Gedung Parlemen yang dibangun selama 19 tahun (1855-1904) merupakan bangunan termegah di Hongaria. Bangunan yang bergaya Ghotic tersrebut berukuran 268x118 meter dengan kubah setinggi 96 meter dan luas seluruhnya 17.775 m2. Gedung Parlemen merupakan pusat aktivitas pemerintahan Hongaria, dimana terdapat kantor Perdana Menteri dan ruang-ruang untuk sidang Parlemen Hongaria. Lapangan di depan gedung Parlemen dihias oleh dua patung pahlawan Hongaria yaitu patung berkuda Pangeran Ferenc Rakoczi II (1676-1735) yang dibuat oleh arsitek Janos Pasztor pada tahun 1937 dan patung Lajos Kossuth, tokoh revolusi rakyat Hongaria tahun 1848-1849. Sayangnya ada larangan untuk melintas di depan gedung parlemen, sehingga saya dan pak Ahmad hanya bisa menikmati gedung Parlemen dari sisi samping dan belakangnya saja. Namun tak mengapa, toh setiap pagi kami sarapan di Hilton selalu disuguhi pemandangan sisi depan gedung parlemen yang sangat eksotis ini...

Photobucket
Gedung Parlemen saya ambil dari Fisherman's Bastion

Dari Gedung Parlemen, kami balik arah kembali ke Chain Bridge namun akan mampir terlebih dahulu ke St.Stephen Basilica, gereja terbesar di Budapest. Gereja tersebut luasnya 4000 meter persegi dan dibangun pada tahun 1851. Namun karena sudah gelap walaupun baru jam 4 sore lewat, kami akhirnya memutuskan untuk kembali ke hotel. kami hanya mengambil beberapa gambar dari depan Basilica dan tidak jadi mengitari gereja megah tersebut.

Photobucket
Gerja Basilika

Dari dekat Basilica sebenarnya ada halte bus 16 dan 16A yang menuju ke Hotel. Namun sepertinya pak Ahmad tidak senang menunggu bus yang tak kunjung tiba. Dia mengajak untuk kembali ke hotel dengan berjalan kaki. Dia bilang masih ‘boleh’ jalan kaki.. maksudnya dia masih kuat. Terbayang bakal capek banget jalan menyeberang Chain Bridge dan kembali menaiki ratusan anak tangga ke Castle area di mana hotel Hilton berada. Namun saya gengsi dong, masa pak Ahmad yang usianya mungkin sudah 40-an masih kuat, saya 30 aja belum udah nyerah.. akhirnya saya terima tantangan pak Ahmad.

Ternyata keputusan pak Ahmad untuk berjalan kaki sangat tepat, karena kami masih bisa mampir menikmati indahnya pemandangan Chain Bridge dan Royal Castle di malam hari. Keduanya tampak semakin cantik karena bermandikan cahaya lampu. Saya turun ke tepi sungai di sisi kanan dan kiri Chain Bridge mengambil sudut gambar yang terbaik. Saya merasa beruntung... tidak banyak fotografer yang memiliki kesempatan mengabadikan langsung pemandangan indah ini walaupun sekali dalam hidupnya.

Photobucket
Royal Palace tampak dari bawah, tepi sungai

Photobucket
Chain bridge yang cantik di malam hari

Begitu tiba di Royal Castle, napas ngos-ngosan dan kaki rasanya keram setelah 10 menit menapaki tangga menyusuri bukit. Tapi semuanya terbayar ketika saya memandang kembali ke bawah... tampak di kejauhan Chain Bridge, Gedung Parlemen dan Basilica yang tadi kudatangi. Semuanya indah dengan pencahayaan yang sempurna di gelap malam kota Budapest.

Photobucket
Chain Bridge dan Basilika tampak dari Royal Palace saat malam

Dengan sisa tenaga yang ada saya dan pak Ahmad kembali ke Hotel Hilton, namun sebelumnya mampir dulu ke mini market untuk nyetok air minum. Ternyata air mineral yang ada di kamar bukan gratisan tapi harus ditebus dengan harga 1900 forint. Hiks, hari pertama saya sempat minum sebotol... kirain gratis...

Pukul 6 tepat saya tiba di hotel, sudah terbayang nikmatnya berendam air panas di bathtub. Selepas mandi dan sholat, bukannya istirahat.. saya malah semangat untuk jalan lagi... hehehehe... dan akhirnya, malam itu petualanganku di kota Budapest pun berlanjut... (to be continued)

3 Komentar

  1. Ehhmmm....I think you've found the right working unit - Public Relation...Reading your Chapter 4, I noticed that you are absolutely right working in your existing working unit he he..But please assist B'Selli in SEA EU NET...tuch..

    BalasHapus
  2. wah posting yang menarik jadi iseng bukanya mengikuti detail perjalan nya... !!Lanjutkan :-)

    BalasHapus