Pokok, Tiang, dan Puncak Segala Urusan

Tadi subuh lagi baca-baca Hadits Arba'in, Hadits Arba'in tuh sebenarnya dari Kitab Al-Arba'in yang disusun oleh Imam An-Nawawi -rahimahullah-, yang dianjurkan oleh para ulama' kita untuk mempelajarinya karena tiada satu aspek pun dalam Islam yang tidak tersentuh di dalamnya. Sudah kita ketahui bersama kan kalo mempelajari hadits-hadits Rasulullah SAW sebagai sumber syari'at Islam kedua setelah Al-Qur'an merupakan kewajiban. So, tidak ada alasan bagi kita sebagai muslim dan muslimat untuk tidak mempelajari hadits-hadits Rasulullah SAW.

Hmm... kembali ke laptop, kali ini saya mau ngutip hadits ke-29 dari Hadits Arba'in tentang pokok, tiang dan puncak dari segala urusan... mari kita sama-sama menghafalkan, memahami, dan menjadikannya ruh dalam beraktivitas sehari-hari.
Dari Mu’adz bin Jabal radhiallahu ‘anhu diriwayatkan bahwa ia berkata: Aku pernah berkata, “Wahai Rasulullah, beritahulah aku suatu amal yang dapat memasukan aku ke dalam surga dan menjauhkan aku dari neraka”. Nabi menjawab, “Engkau telah bertanya tentang perkara yang besar, namun sesungguhnya itu adalah mudah bagi orang yang diberi kemudahan oleh Allah Ta’ala. Hendaknya engkau beribadaha kepada Allah dan jangan menyekutukan-Nya dengan sesuatu apapun, mendirikan sholat, mengeluarkan zakat, melakukan shaum pada bulan Ramadhan, dan mengerjakan ibadah haji ke Baitullah.” Kemudian beliau bersabda. “Inginkah engkau kuberi petunjuk tentang pintu-pintu kebaikan? Shaum itu adalah perisai dan sedekah itu menghapuskan kesalahan, sebagaimana air memadamkan api, lalu lakukanlah shalat di tengah malam.” Kemudian beliau membaca ayat.

“Lambung mereka jauh dari tempat tidurnya…...yang telah mereka kerjakan,” (As-Sajdah 16-17).

Kemudian beliau bersabda kembali, “Maukah bila aku beritahukan kepadamu pokok dan tiang serta puncak segala urusan?”. Aku menjawab, “Iya, Wahai Rasulullah.” Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Pokok urusan adalah Islam (masuk Islam dengan syahadat), tiangnya adalah sholat, dan puncaknya adalah jihad.” Kemudian beliau bersabda, “Maukah kuberitahukan tentang kendali bagi semua itu?” Saya menjawab, “Mau, wahai Rasulullah.” maka Beliau memegang lidahnya dan bersabda, “Jagalah ini.” Aku berkata, “Wahai Rasulullah, apakah kami akan dituntut (disiksa) karena apa yang kamu ucapkan?” Beliau bersabda, “Sungguh engkau tercelakai oleh ibumu!. Yang menjerumuskan orang di atas wajahnya (atau sabdanya, di atas batang hidungnya) ke dalam neraka, tidak lain adalah ucapan lidah mereka?”.
Hadits ini diriwayatkan oleh Imam At-Tirmidzi dan dia berkata : Hadits hasan shahih.

0 Komentar