Kuberi Dia Nama Lana Mahfuzah

Nama Lana Mahfuzah kuberikan kepada putriku yg lahir Selasa malam lalu. Sebelum lahir, istriku memang sudah berniat memberi nama "LANA" kepada putri kami, yang berasal dari bahasa Arab dan bermakna "Untuk Kami" atau "Kepunyaan Kami", sementara kata "MAHFUZAH" saya tambahkan di belakang nama Lana setelah putriku tersebut keluar dari inkubator tempatnya mendapatkan bantuan O2 selama dua hari pasca kelahirannya. Kata Mahfuzah juga berasal dari bahasa Arab yg berarti "Yang Terjaga" atau "Yang Terpelihara", sengaja kupilih nama tersebut sebagai tanda syukur kepada Allah yg telah menjaga buah hatiku tersebut dari Sianosis yg dideritanya begitu lahir. Saya cek di Google dengan keyword "Lana Mahfuzah", alhamdulillah blum ada yg mematenkan nama itu... Hehehe...

Lana lahir tepat pukul 22.06 Waktu Makassar, melalui proses Sectio Cesar dengan berat 2,8 KG dan panjang 46 CM. Sebenarnya tidak pernah kami niatkan operasi Cesar Lana jatuh pada tanggal cantik 11-1-2011, karena pada awalnya Lana diprediksi lahir pada awal bulan Februari. Namun karena hasil pemeriksaan dokter mengindikasikan Thia harus operasi Cesar lagi, maka dipilihlah tanggal 11 Januari sebagai waktu yg terbaik untuk operasi, dengan syarat berat badan Lana sudah ideal untuk keluar dari rahim sang bunda.

Namun ternyata bagi banyak orang tgl 11 Januari 2011 sangat bermakna, bukan hanya karena band GIGI punya hits yg berjudul sama, namun angka cantik 11-1-11 menggoda para orang tua untuk memilih angka tersebut sebagai tanggal kelahiran buah hati mereka, kalau ga bisa normal ya dipaksa keluar lewat Cesar.. Hehehe... Buktinya banyak wartawan yg berkunjung ke rumah sakit mencari orang tua yang sengaja memilih tanggal 11-1-11 untuk operasi Cesar. Saya pun kebagian diwawancarain Koran Tempo dan Trans TV. Kata pak Dokter beritanya tayang di Reportase Pagi sehari kemudian.. Wuahhh... saya ga sempat nonton...

Dengan beberapa pertimbangan, kami memutuskan agar Lana dilahirkan di Makassar, sama seperti kakaknya, Syauqi. Namun kali ini kami memilih RSIA Khadijah I yang letaknya di Jalan Kartini Makassar, tepat di sisi selatan Lapangan Karebosi. Rumah Sakit Bersalin milik Muhammadiyah ini termasuk yg pertama di Makassar. Ketiga kakak saya, juga istri saya, lahir di rumah sakit ini. Sebagai peserta ASKES, saya berhak mendapat layanan di Kelas I dan sampai Lana keluar dari RS, saya hanya membayar sekitar 250 ribu rupiah untuk selisih obat dan susu formula yg tidak ditanggung ASKES.

Selama di RS, Lana tidak bisa ikutan umminya ke kamar karena harus mendapatkan bantuan O2 di inkubator. Pada hari Kamis malam saya berkonsultasi dengan Prof. Syarifuddin, dokter spesialis anak yg kemudian mengabarkan bahwa kondisi Lana semakin membaik. Sianosis yg dideritanya kemungkinan disebabkan adanya cairan pada organ pernapasan, namun seiring berjalan waktu, cairan tersebut dapat diserap oleh tubuh Lana. Alhamdulillah hari Jumat pagi, Lana sudah bisa kembali ke kamar dan mendapatkan ASI dari umminya. Jumat sore Lana dan Umminya pun diperbolehkan meninggalkan RS.

Kalau dulu Syauqi diaqiqah pada hari ke-14, maka kini Lana diaqiqah pada hari ke-5. Afdolnya aqiqah diadakan pada hari ke-7 atau selasa besok, namun karena malam ini saya harus pulang ke Jakarta maka siang tadi aqiqah pun dilangsungkan. Alhamdulillah mama dan abba dari Kendari pun bisa hadir karena kebetulan datang menghadiri nikahan kak Lia (HI 96/IMMIM 895) yg diadakan kemarin siang.


5 Komentar

  1. wah...sedihnya....Salam y untuk kak tia, syauqi dan lana....

    BalasHapus
  2. dah lama g maen k sini, dah 2 anaknya :)
    salam buat keluarga..

    BalasHapus
  3. dah lama g maen k sini, dah 2 anaknya :)
    salam buat keluarga..

    BalasHapus
  4. dah lama g maen k sini, dah 2 anaknya :)
    salam buat keluarga..

    BalasHapus
  5. dah lama g maen k sini, dah 2 anaknya :)
    salam buat keluarga..

    BalasHapus