Catatan Perjalanan Belgia-Luxembourg

Alhamdulillah, awal Maret lalu dapat kesempatan berkunjung ke Eropa lagi, kali ini ke Belgia dan Luxembourg. Kunjungan ini sangat berbeda dengan kunjungan-kunjungan sebelumnya, karena kali ini saya mendampingi Bapak Menristek, Gusti Muhammad Hatta, dengan berbagai peran, ya ajudan, ya protokol, ya fotografer, dan tentu saja sebagai PR beliau. Otomatis dalam kunjungan singkat ini, saya ga bisa melipir kesana-sini, karena harus mengikuti jadwal beliau yang sangat ketat. 

Berangkat Ahad malam, 3 Maret, penerbangan dari Jakarta hingga Brussels, menggunakan KLM, transit 2 kali di Kuala Lumpur dan Amsterdam. Tiba di Brussels keesokan harinya pukul 10.00 pagi. Tak lama setelah check-in dan makan siang di hotel Royal Windsor Brussels, kami pun memulai agenda resmi Belgia. Kunjungan pertama ke wilayah Flanders yang berada di sebelah utara Belgia. Disana kami mengunjungi Vlaams Instituut voor Biotechnologie (VIB) di kota Ghent, didampingi Bapak Duta Besar Republik Indonesia untuk Uni Eropa, Belgia dan Luxembourg, Arif Havas Oegroseno. VIB adalah lembaga riset bioteknologi terkemuka yang  memiliki lebih dari 1300 peneliti yang berasal lebih dari 60 negara. Berdasarkan ranking yang dibuat oleh Scimago pada tahun 2011, VIB termasuk dalam 10 besar lembaga riset ilmu hayati terbaik di dunia, dengan menargetkan output 1 publikasi setiap hari dan 1 sarjana tingkat doctoral setiap minggunya. Produk riset yang dihasilkan langsung dilanjutkan ke tahap produksi massal, baik oleh industri start-ups yang ada di Ghent Science Technopark (STP) maupun oleh perusahaan global yang menjalin kerjasama dengan VIB, misalnya BASF, Bayer, Pfizer, Johnson&Johnson, Roche, dan lainnya.


Pada hari kedua, kami berkunjung ke Parlemen Eropa menghadiri acara Opening Plenary, EU Science : Global Challenge Global Collaboration Conference. Bapak Menteri diundang untuk menyampaikan pidato di depan peserta konferensi tersebut bersama dengan Menteri Sains Montenegro, Sanja Vlahovic; Menteri Pendidikan Tinggi dan Riset Ilmiah Maroko, Lahcen Daoudi; serta Menteri Iptek Kanada, Gary Goodyear. Setelah kegiatan di Parlemen Eropa, Kami langsung bertolak ke Luxembourg. Tidak lupa kami mampir dulu ke beberapa landmark di Brussels seperti Manneken Pis dan Atomium. Perjalanan menuju Luxembourg ditempuh selama 3 jam melalui jalur darat. Di Luxembourg hanya menginap semalam dan pada hari Rabu pagi, 6 Maret kami pun bertolak kembali ke tanah air.




0 Komentar