Bangka Botanical Garden, Dari Ancaman Menjadi Peluang

Selain menyampaikan ceramah umum di depan masyarakat Bangka Belitung, Mennegristek, Gusti Muhammad Hatta melengkapi kedatangannya ke provinsi ini dengan berkunjung ke Bangka Botanical Garden (BBG), pada hari Senin, 15 April 2013. BBG merupakan kawasan seluas 300 hektar yang menjadi ikon agrowisata di Bangka Belitung, yang memadukan pertanian, peternakan dan perikanan.

Awalnya kawasan ini merupakan bekas galian tambang timah yang kemudian direstorasi oleh PT. Dona Kembara Jaya sebagai bagian dari program Corporate Social Responsibility (CSR). Johan Riduan Hassan, pemilik PT. Dona Kembara Jaya bahkan mendapat penghargaan Kalpataru pada tahun 2010 atas usahanya yang dikenal dengan slogan “Bangka Goes Green” tersebut.

Johan mengungkapkan ada empat tujuan pengembangan kawasan BBG sebagai paru-paru kota Pangkalpinang ini. Yaitu sebagai tempat penelitian lingkungan, sarana edukasi perbaikan lingkungan, wahana olahraga dan hobby (pemancingan, jogging track, sepeda, dan fotografi), serta lahan pendapatan bagi karyawan dan masyarakat sekitar. Berbagai aktivitas pertanian, peternakan dan perikanan di kawasan ini memang telah memberikan keuntungan secara finansial. Produksi buah naga sekitar 5 ton dalam 3 bulan terakhir mampu membiayai sebagian operasional kawasan ini. Produksi susu sapi saat ini yang mencapa 200-300 liter per hari juga akan ditingkatkan menjadi 500-1000 liter perhari. Penjualan hasil sayuran juga menerapkan sistem bagi hasil dengan petani setempat. “Banyak orang beranggapan memperbaiki lingkungan akan menghabiskan uang yang banyak, tapi disini kami membuktikan sebaliknya. Memperbaiki lingkungan adalah profit center, bukan cost center”, ujar Johan.

Mennegristek mengaku senang dengan konsep restorasi bekas lahan galian tambang timah menjadi kawasan botanical garden. Mennegristek berharap, konsep ini dapat dicontoh oleh perusahaan tambang lainnya di Indonesia sebagai bentuk tanggung jawab memelihara lingkungan. “lahan yang tadinya gersang, bisa menjadi kawasan agro yang terintegrasi dan menghasilkan pendapatan bagi pengelola dan masyarakat sekitar. BBG telah berhasil mengubah ancaman dan tantangan menjadi peluang”, ujar Mennegristek.

Pada kesempatan tersebut, Mennegristek beserta rombongan meninjau berbagai fasilitas di kawasan BBG, mulai dari peternakan sapi, kebun buah naga dan kebun kurma.  (munawir)

0 Komentar