Mari kita jujur. "Growth Mindset" telah menjadi kata kunci (buzzword) favorit di setiap seminar kepemimpinan. Mudah sekali bagi kita untuk mengangguk setuju dan berkata, "Tentu saja saya punya Growth Mindset! Saya selalu terbuka untuk belajar."
Kita memakai label "Growth Mindset" seperti lencana kehormatan.
Tetapi inilah yang "menusuk": Carol Dweck, sang pencetus konsep, menemukan fenomena berbahaya yang ia sebut "False Growth Mindset".
Ini adalah kondisi di mana Fixed Mindset (Pola Pikir Tetap) kita yang ketakutan, defensif, dan haus validasi, belajar menyamar dengan pintar menggunakan bahasa Growth Mindset. Ini adalah serigala berbulu domba, dan ini adalah jebakan paling berbahaya bagi seorang pemimpin.
Apakah Anda, tanpa sadar, terjebak di dalamnya? Mari kita periksa 4 tandanya.
Tanda 1 - Anda Berfokus pada "Usaha Keras" (Saja)
- Bunyinya Seperti Ini: "Tidak apa-apa kita gagal, yang penting tim kita sudah berusaha keras."
- Mengapa Ini Jebakan: Ini adalah kesalahpahaman terbesar. Growth Mindset yang sejati tidak memuja usaha (effort) buta. Ia memuja proses belajar.
- Faktanya: Jika tim Anda sudah "berusaha keras" tetapi terus gagal dengan cara yang sama, itu bukan Growth Mindset. Itu adalah inefisiensi.
- Cermin Pemimpin: Pemimpin False Growth Mindset memuji usaha agar terlihat suportif. Pemimpin True Growth Mindset bertanya: "Oke, usaha kita gagal. Strategi apa yang salah? Apa yang kita pelajari? Bagaimana kita mengubah pendekatan agar usaha berikutnya lebih cerdas?"
Tanda 2 - Anda "Suka" Feedback (Tapi Hanya yang Positif)
- Bunyinya Seperti Ini: "Saya sangat terbuka pada kritik membangun!"
- Kenyataannya: Saat kritik itu datang (terutama dari bawahan atau kolega), reaksi pertama Anda adalah defensif. Anda sibuk menjelaskan mengapa mereka salah, mengapa konteksnya berbeda, atau siapa yang sebenarnya patut disalahkan.
- Cermin Pemimpin: Pemimpin False Growth Mindset "menerima" masukan, tetapi tidak pernah menerapkannya. Pemimpin True Growth Mindset secara aktif mencari masukan yang paling menyakitkan (karena di situlah letak blind spot terbesar) dan mengucapkan terima kasih untuk itu.
Tanda 3 - Anda Percaya Tim Anda yang "Fixed Mindset", Bukan Anda
- Bunyinya Seperti Ini: "Saya sudah menerapkan Growth Mindset, tapi staf saya (atau birokrasi ini) yang terlalu 'fixed' dan resisten terhadap perubahan."
- Mengapa Ini Jebakan: Ini adalah puncak dari Fixed Mindset. Anda baru saja menggunakan label "Fixed Mindset" sebagai vonis permanen untuk orang lain, sekaligus memberi label "Growth Mindset" yang mulia untuk diri Anda sendiri.
- Cermin Pemimpin: Ini adalah perilaku reaktif (Habit 1 Covey) yang menyalahkan Lingkaran Keprihatinan. Pemimpin True Growth Mindset akan bertanya: "Oke, tim saya terlihat 'fixed'. Apa yang saya (di Lingkaran Pengaruh saya) lakukan sebagai pemimpin yang membuat mereka takut mengambil risiko? Apakah saya sudah menciptakan keamanan psikologis (psychological safety) agar mereka berani gagal?"
Tanda 4 - Anda Merasa Sudah "Mencapai" Growth Mindset
- Bunyinya Seperti Ini: "Saya sudah baca bukunya. Saya adalah seorang Growth Mindset Leader."
- Mengapa Ini Jebakan: Inilah ironi terbesar. Saat Anda percaya bahwa Anda telah "mencapai" Growth Mindset, Anda baru saja memberinya label statis. Anda telah mengubah "Growth Mindset" itu sendiri menjadi sesuatu yang "Fixed".
- Cermin Pemimpin: Growth Mindset bukanlah sebuah tujuan yang bisa dicapai. Ia bukanlah sebuah trofi. Ia adalah praktik harian yang sulit. Ia adalah proses seumur hidup untuk terus-menerus menangkap pemicu Fixed Mindset Anda (rasa takut, iri hati, ego) setiap kali ia muncul, dan secara sadar memilih respons Growth Mindset.
Berhenti Memakai Label, Mulai Praktiknya
"Growth Mindset" bukanlah label yang bisa Anda tempelkan pada diri sendiri untuk terlihat lebih baik. Ia adalah pekerjaan rumah yang berantakan, sulit, dan tidak pernah selesai.
Sangat mudah untuk menilai orang lain sebagai "Fixed". Jauh lebih sulit—dan jauh lebih penting—untuk menemukan sisi "Fixed" dalam diri kita sendiri yang masih bersembunyi di balik topeng "Growth".
Pertanyaan Refleksi untuk Anda: Kapan terakhir kali Anda merasa defensif, terancam, atau menyalahkan orang lain? Itulah pemicu Fixed Mindset Anda. Alih-alih menyembunyikannya, apa yang bisa Anda pelajari darinya hari ini?
0 Komentar